Seorang hamba berkelana mengelilingi 'arsy-Nya
bersama kendaraan dzikir
Sedang jasadnya terlentang di bumi
Seorang yang lalai menembara mondar mandir
ke ujung dunia dan ke angkasa luar bersama kuda tunggangannya,
sedang jasadnya pecah berkeping-keping
dan terlempar hina dina dari dunia
Seorang hamba memerangi hati dan alam kuburnya
serta jembatan ash-shirat dengan talian tasbihnya
Seorang yang lalai komat-kamit sekarat merasakan
kematian hatinya dan kegelapan masa depannya,
di dunia dan akhirat
Dzikir adalah sebab kehidupan dan sebab kematian
Ya Rabbi
Jadikanlah di relung hatiku cahaya
Mari kita rawat baik-baik hari-hari kita dan malam
yang menemani tidur kita
Jangan sampai matahari sudah terbenam, sementara kapal kita belum sampai ke pulau idaman
Atau kita telah ditinggalkan oleh fajar shadik,
yang dengan penuh ke-shaddikannya terbit di pagi hari.
Abd. Rasul-Nasr City
Kairo, 25 Desember 2001