Ada sebagian manusia tidak menyadari akan perjalanan
hidupnya, Merasa bahwa dirinya begitu-begitu saja dari dulu, seperti tidak ada
yang berubah. Sesaat ketika ia mengingat, kenapa sudah sejauh ini ia hidup? Apakah
merugi ia baru ingat tuk menyadari? Ya. Menurutku. Dimana syukurnya kita kepada
Allah yang menciptakan kita? Kenapa baru sadar sekarang? Tetapi jauh lebih
merugi ketika tidak sadar-sadar ia hidup. Hidup di dunia ini bagaikan petani
yang menanam padi, dari pagi hingga siang sore ia meladang di sawah, hingga
tibanya panen ada yang memetik keuntungan yang berlipat ada pula merugi. Begitupun
dengan hidup kita, ketika kita tidak sadar untuk apa kita hidup maka merugilah
ia, banyak hal yang harus kita lakukan untuk mendapatkan keuntungan. Belajar
giat untuk hidup, bekerja keras untuk bertahan hidup, dan yang paling penting
adalah beribadah agar aktifitas dan kerja keras kita tidak sia-sia. Ayolah jangan
pernah sia-siakan waktu hidup kita yang semakin menipis dengan berbuat sesuatu
yang bermanfaat, bukan dengan merayakan hari ulang tahun di tanggal yang sama
bertepatan dengan tanggal-bulan kelahiran, berfoya-foya. Apakah kau tidak sadar
sekarang tahun berapa? Dan kita lahir tahun berapa? Mana bisa lahiran di
ulang-ulang gitu. Waktu itu terus berjalan dan tidak bisa kembali ke belakang,
kita aja yang dulunya masih bayi sekarang udah gede gini. Ingat kita lahir itu
hanya sekali dan dua kali ketika kita di bangunkan di hari akhir nanti. Plis lahh jangan baper-an dengan masa lalu
hari kelahiran, lalu di tanggal dan bulan yang bertepatan dengan kelahiran kita
bikin pesta-pesta untuk merayakannya, mending uangnya di infakan kepada
orang-orang fakir miskin, anak yatim, yang lebih membutuhkan dan lebih
bermanfaat. Bukannya amalan yang tidak terputuskan setelah kita meninggal
adalah sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak soleh??
Ayo move on dan terus melangkah, perbaiki diri termasuk
hatinya bukan hanya jasmaninya saja. Dan coba kita renungkan diri kita sendiri,
amalan apa yang kita perbuat hari ini? Dan ketika kita ingin melihat betapa
Allah menciptakan kita dengan sempurna, lihatlah bayi yang baru lahir, salah
satunya ia terbangun menangis ketika waktu sepertiga malam, membangunkan
mamanya pingin mimi. Dulu kita suka bangun di sepertiga malam loh.. apakah
sekarang masih sama seperti dulu???
(bahwasannya yang mengyahudi dan mengnasranikan anaknya
adalah orang tuanya) jika kita ingin keturunan kita soleh solehah dan mendo’a
kan kita setelah kita meninggal nanti, dan juga berkumpul di surga nya Allah, dari
sekarang hayu kita bertaubat dan perbaiki diri mumpung belum terlambat. Nikmati
di setaip detiknya kita hidup, maka kita akan merasakan betapa Allah Maha
Pemurah lagi Maha Kaya.