Liputan6.com, London
: Bagaimana jika bagian tubuh Anda ada yang terasa kaku dan tak bisa digerakkan
sama sekali? Seorang gadis yang berasal dari London Barat, Seanie Nammock,
harus mengalami hal itu di sepanjang hidupnya.
Seperti dikutip Daily Mail,
Kamis (1/8/2013), Seanie didiagnosis menderita penyakit yang sangat langka dan
hanya diderita oleh 600 orang di seluruh dunia. Penyakit itu adalah Fibrodysplasia Ossificans Progressiva
(FOP), yang membuat otot dan tendon di dalam tubuhnya perlahan-lahan berubah
menjadi tulang dan akan membuat Seanie seperti patung hidup.
Kondisi itu diketahui setelah Seanie mengalami kecelakaan
kecil akibat trampolin. "Ia terjatuh, punggungnya cedera, dan timbul
benjolan besar, sangat merah, dan terasa sakit. Kemudian, saya membawanya ke
rumah sakit untuk diperiksa," terang ibu Seanie, Marian Granaghan.
Namun, dokter yang menanganinya tidak mengetahui jenis
penyakit apa yang dialami oleh Seanie. Akhirnya, Seanie dirujuk untuk kembali
ke rumah. Namun, lama-kelamaan Seanie sering mengeluh sakit yang teramat parah
pada benjolan tersebut.
Kemudian, sang ibu kembali membawanya ke rumah sakit. Pada
2009, hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Seanie mengalami gangguan genetik
tersebut.
"Ini adalah hal yang sangat mengejutkan dan
mengerikan," kata Nyonya Granaghan.
Memang, penampilan dari gadis yang berumur 17 tahun ini
tampak seperti remaja lainnya, wajah bermake-up dan berpakaian modis. Namun, di
balik semua itu, ada perjuangan yang sangat besar untuk melawan penyakit yang
perlahan-lahan melumpuhkan dan menghancurkan dirinya.
Kedua lengannya sudah terkunci ke posisi membungkuk dan ada
tulang baru tumbuh di bagian bahunya. Ketukan atau benturan ringan dapat memicu
tumbuhnya tulang baru yang berbeda dengan tulang biasa.
Hal itulah yang menyebabkan Seanie tidak dapat mengangkat
kedua tangannya melebihi pinggang dan tidak dapat meraih bagian tubuh lain yang
berada di atasnya. Ia hanya dapat bergerak seperti patung berjalan.
Seanie harus mengeluarkan perjuangan besar untuk melakukan
kegiatan sehari-hari, seperti mandi, mencuci rambut, dan memakai baju. Untuk
mengatasi hal itu, ia menggunakan penjepit barberkyu untuk menerapkan make-up
pada wajahnya dan pengangan pada sisirnya diperpanjang supaya ia dapat
melakukannya dengan lebih mudah.
Awalnya, kondisi ini membuat Seanie frustasi. Namun, seiring
berjalannya waktu, ia dapat bangkit dan tidak menghambat gadis ini untuk
melakukan hobi dan kehidupan sosialnya. Ia selalu menghabiskan banyak waktu
bersama dengan teman-temannya.
"Butuh waktu lima tahun untuk bisa mengubah pemikiranku
dan bangkit untuk menjalani hidupku seperti biasa. Saya bersyukur memiliki
teman-teman yang luar biasa. Mereka sering membantuku melakukan hal-hal yang
sudah tidak bisa aku lakukan," ujar Seanie.
Kondisi yang dialami Seanie bisa menjadi lebih buruk.
Sayangnya, tak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Seanie juga tidak
bisa menerima suntikan ataupun biopsi karena hal itu dapat membentuk tulang
baru yang akan memperparah kondisinya. Ia hanya mengandalkan obat pembunuh rasa
sakit untuk memerangi kondisi tersebut.
"Aku selalu menjaga Seanie ke mana pun ia pergi. Bisa
dikatakan aku hidup dalam ketakutan," lanjut ibunya.
0 komentar:
Post a Comment