Merasa menjadi anak yang selalu di marahi orang tuanya?
Merasa menjadi satu-satunya tempat penampungan kekesalan?
Merasa menjadi orang yang tidak di anggap dalam melakukan
kebaikan?
Merasa menjadi orang yang di cap paling malas di dalam
keluarga?
Merasa sepi?
Merasa sendiri?
Merasa selalu bekerja salah di mata ayah dan ibu?
Merasa dunia seakan tak adil memperlakukan kita?
Inilah hidup, terkadang harapan dengan kenyataan tidak
beriringan. Orang dewasa terlalu ribet untuk dimengerti, dan anak kecil juga
tidak gampang tuk difahami. Entah aku berada di posisi yang mana tapi saat aku
merasakan ketidaknyamanan mereka memarahi habis-habisan, ini ko aku dianggap
seperti anak usia 12 tahunan? Apa mereka masih menganggapku bocah? Tapi usiaku
sekarang 20 tahun.
Dan terkadang aku juga merasakan “kenapa saya selalu membuat
mereka jengkel? Apakah saya salah??” usiaku yang tidak unyu lagi berulang kali
bertingkah seperti balita (mungkin mereka menganggap seperti itu)
Setiap hari yang ku lewati, aku harap selalu bisa membuat
mereka tersenyum tapi entah apa yang mereka fikirkan aku selalu tidak terlihat.
Sungguh aku tau bahwa pujian hanya milik Allah, tapi bukankah akan lebih baik
jika mereka mengerti bahwa ketika aku lelah mereka menyelimutiku dengan hangat?
:|
cukuplah begitu, aku senang..
Nona puteri yang setiap harinya menghabiskan waktu di depan
layar laptop, mengukir imajinasi hingga melayang kedalam mimpi-mimpi yang entah
apakah kelak akan terwujud. This is my hoby. Bukankah Arisbayati itu dahulunya diambil dari sebuah
nama Arisbhy, seorang penulis buku pada masa itu?? Mungkin kita sering
mendengar bahwa “nama adalah doa”, inilah hoby yang diwariskan kepadaku. Ini nyata...
Tidak cukup sampai situ, berulang kali aku bilang “aku
selalu berusaha membuat mereka tersenyum” ini kata-kata global, jika
dispesifikasikan salah satunya adalah aku belajar bersikap yang seharusnya saya
lakukan.
Aku tau mereka begitu karena sayang, karena akupun
menyayangi mereka, mama & papa...
0 komentar:
Post a Comment