Liputan6.com,
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kabupaten Pandeglang Onah di Pandeglang mengharapkan agar masyarakat
mewaspadai adanya penjualan daging yang kurang sehat, seperti dicampur formalin
atau daging ayam mati kemarin (tiren) untuk ayam dan daging oplosan untuk
sapi/kerbau.
"Ada beberapa ciri yang
gampang diketahui oleh masyarakat.
Untuk daging yang menggunakan
formalin misalnya biasanya tidak dihinggapi lalat, sedangkan daging ayam tiren
teksturnya lembek dan warnanya lebih pucat," ujarnya.
Onah juga menjelaskan, ada
beberapa perbedaan antara daging sapi/kerbau dengan babi hutan atau celeng yang
bisa diketahui oleh masyarakat.
Dari warna, daging babi lebih
pucat dari daging sapi. Warna daging babi mendekati warna daging ayam. Kemudian
serat daging sapi lebih padat dan garis-garis seratnya terlihat jelas, berbeda
dengan babi yang seratnya samar dan sangat renggang.
Perbedaan lainnya, lemak daging
babi memiliki tekstur lebih elastis sementara lemak sapi lebih kaku dan
berbentuk. Selain itu lemak pada babi sangat basah dan sulit dilepas dari
dagingnya sementara lemak daging sapi agak kering dan tampak berserat.
"Tekstur pada daging sapi
lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah
diregangkan," katanya.
Aroma daging sapi dengan babi,
kata dia, juga berbeda. Untuk daging babi memiliki aroma khas, sementara aroma
daging sapi telah diketahui semua masyarakat.
Onah juga menyatakan, telah
menyampaikan imbauan pada para pedagang agar tidak menjadikan kesempatan
tingginya harga serta banyaknya permintaan terpadah daging menjelang Lebaran,
untuk melakukan penyimpangan dengan melakukan pengoplosan.
(Abd)
0 komentar:
Post a Comment